bangun.
keponakanku pengganggu. dia siram aku dengan pakaianku sendiri. umurnya padahal baru dua tahun lebih sedikit. tapi otoriternya sudah setua itu.
manusia. mahluk ciptaan sempurna dari yang maha. aku tidak pernah bisa tembus pemikirannya. karena aku sendiri kadang susah menerka apa isi kepalaku.
ponakan ini memang kecanduan. dia tarik aku yang bebannya lebih beberapa kali lipat bebannya. dan dia selalu menang. karena aku harus kalah.
dan bangun pun bukan jadi pintu keluar. aku harus siapkan stamina terbaikku untuk bisa akomodir rasa ingin tahu manusia balita ini.
dia buat aku mengerti. walau aku lupa. dia selalu ingatkan.
Advertisements